JENEWA, iNews.id - Beberapa negara barat termasuk Amerika Serikat (AS) dan Australia mendesak agar China berhenti menahan warga Uighur dan warga Muslim lainnya dalam kamp tahanan politik, yang menurut pegiat berjumlah sekitar satu juta orang.
Namun China menolak kritikan bahwa mereka melakukan penahanan massal dan melakukan pengawasan ketat terhadap warga Uighur di Provinsi Xinjiang. China mengklaim tuduhan itu sangat jauh dari kenyataan.
"Kami tidak akan menerima tuduhan bermotif politik dari beberapa negara yang dipenuhi dengan prasangka, dan tidak berdasarkan kenyataan," kata Wakil Menteri Luar Negeri China, Le Yucheng, yang membawa delegasi berjumlah 66 orang ke Dewan HAM PBB.
Dilaporkan ABC News, Rabu (7/11/2018), Yucheng mengungkapkan hal itu dalam debat yang berlangsung di Jenewa, yang membahas soal pelanggaran HAM setiap negara anggota PBB setiap lima tahun, termasuk masalah China.
Dalam kesempatan itu, China menyatakan melindungi kebebasan 55 kelompok etnis minoritas di sana.