WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) memberikan dukungannya terhadap Filipina dalam menghadapi intimidasi yang dilakukan penjaga pantai China di Laut China Selatan. AS juga menyatakan keprihatinannya tentang intimidasi tersebut.
Hal itu disampaikan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik, Daniel J. Kritenbrink, Selasa (2/5/2023). Dia menambahkan, kunjungan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr ke AS minggu ini menyoroti kekuatan dan ketahanan aliansi antara kedua negara.
"Kami tetap sangat prihatin dengan intimidasi dan pelecehan terus-menerus (China) terhadap kapal Filipina karena mereka terus melakukan patroli rutin di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina," katanya dalam konferensi jarak jauh dari AS.
Dia menambahkan, tindakan dan perilaku seperti itu di pihak Beijing benar-benar tidak dapat diterima. AS dan Filipina mengakui pentingnya menjaga perdamaian di Selat Taiwan.
Sebelumnya, Filipina pada Jumat (28/4/2023) menuduh penjaga pantai China melakukan manuver berbahaya dan taktik agresif di Laut China Selatan, dalam konfrontasi maritim lainnya antara kedua negara. Sebaliknya, China mengatakan kapal-kapal Filipina membuat langkah provokatif yang disengaja.
Pada Senin (1/5/2023), Filipina dan AS menegaskan kembali aliansi keamanan puluhan tahun mereka. Kedua negara mencari cara untuk mendorong kembali kesombongan China di dekat Taiwan dan Laut China Selatan.
Presiden Joe Biden mengatakan kepada Marcos, komitmen AS untuk membela sekutu perjanjiannya itu 'kuat'. Marcos mengatakan kawasan itu memiliki situasi geopolitik paling rumit di dunia saat ini.