WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat telah mengirimkan 2 juta dosis obat antimalaria hidroksiklorokuin (HCQ) ke Brasil untuk melawan wabah Covid-19. Padahal, obat itu belum terbukti efektif melawan virus corona.
“HCQ akan digunakan sebagai profilaksis untuk membantu membela perawat, dokter, dan profesional kesehatan Brasil terhadap virus. HCQ juga akan digunakan sebagai terapi untuk mengobati orang Brasil yang terinfeksi,” ungkap sebuah pernyataan dari Gedung Putih, Minggu (31/5/2020), dikutip AFP.
Dikatakan juga, AS akan segera mengirim 1.000 ventilator ke Brasil yang kini menjadi pusat penyebaran Covid-19 di Amerika Selatan. Pada hari ini, total kejadian infeksi virus corona di negeri samba itu sudah hampir menyentuh angka 500.000 kasus yang dikonfirmasi.
“Kami juga mengumumkan upaya penelitian gabungan Amerika Serikat-Brasil yang akan mencakup uji klinis terkontrol secara acak,” kata pernyataan itu lagi.
Presiden AS Donald Trump secara terang-terangan mengaku mengonsumsi HCQ sebagai langkah pencegahan agar tak tertular corona. Selama beberapa dekaden, HCQ digunakan untuk mengobati malaria serta gangguan autoimun (penyakit lupus) dan rheumatoid arthritis.
Saat ini, tidak ada bukti dari uji coba terkontrol secara acak (RCT) terkait penggunaan HCQ, baik untuk mengobati maupun mencegah Covid-19. Bahkan, ada kekhawatiran bahwa obat itu sebenarnya dapat memperburuk kondisi pasien corona.
Sebuah makalah yang diterbitkan dalam The Lancet pekan lalu menyimpulkan bahwa mengobati pasien pengidap Covid-19 dengan hidroksiklorokuin ataupun senyawa klorokuin terkait tidak membantu mereka sembuh. Malahan, obat-obat itu mungkin dapat meningkatkan risiko irama jantung dan kematian yang tidak normal.