BERLIN, iNews.id – Universitas di Jerman menghentikan riset klinis yang menggunakan obat antimalaria hidroksiklorokuin untuk mengobati pasien Covid-19. Langkah itu menyusul keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan ini yang juga menyetop uji coba besar terkait masalah keamanan obat itu.
“Kini kami mungkin menghentikan riset selama dua pekan,” ungkap Direktur Medis Rumah Sakit Universitas Tuebingen, Peter Kremsner, kepada Spiegel Online yang melaporkan keputusan itu pada Kamis (28/5/2020) petang waktu setempat.
Dia mengatakan, timnya akan melakukan evaluasi apakah riset tersebut akan bisa dilanjutkan atau tidak setelah dua pekan nanti.
Hidroksiklorokuin digembar-gemborkan oleh Presiden AS Donald Trump dan pejabat lainnya sebagai pengobatan potensial untuk penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Trump mengaku mengonsumsi obat tersebut untuk membantu mencegah infeksi.
Namun, sejumlah negara Eropa pada Rabu mulai menghentikan penggunaan obat antimalaria untuk mengobati pasien Covid-19, dan sebuah uji coba global kedua ditunda.
Kremsner mengatakan kepada Spiegel, sejauh ini dia tidak melihat indikasi efek samping yang mungkin berhubungan dengan hidroksiklorokuin. Namun, dia berkeyakinan, obat tersebut dalam beberapa kasus yang digunakan pada pasien, mungkin memang punya risiko efek sampingnya sangat tinggi.
“Saya yakin bahwa kami dapat melanjutkan uji coba ini,” katanya.