AS Kirim 90.000 Ton Senjata ke Israel: Apa Dampaknya bagi Konflik Gaza?

Anton Suhartono
Sejak perang di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, dukungan AS terhadap Israel terus mengalir deras (Foto: AP)

Konflik yang Makin Mengeras

Sejak runtuhnya gencatan senjata pada 18 Maret 2025, Israel meningkatkan intensitas serangan ke Gaza. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa perang tidak akan berhenti sampai dua tujuan utama tercapai: menghancurkan Hamas dan memulangkan seluruh sandera Israel.

Kini, Israel menjalankan operasi darat baru bertajuk "Operasi Kereta Perang Gideon" dengan ambisi menguasai 75 persen wilayah Gaza dalam dua bulan. Ini merupakan salah satu langkah paling agresif sejak konflik dimulai.

Respons Global dan Risiko Jangka Panjang

Pengiriman senjata skala besar oleh AS memicu reaksi beragam dari komunitas internasional. Banyak negara dan organisasi HAM mempertanyakan legitimasi moral dan hukum dari bantuan tersebut, terutama di tengah laporan krisis kemanusiaan di Gaza yang terus memburuk.

Sementara itu, penguatan militer Israel melalui dukungan AS diprediksi akan memperpanjang konflik, memperbesar jumlah korban sipil, dan makin menyulitkan tercapainya solusi diplomatik.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
5 bulan lalu

Lagi, Ribuan Tentara Israel Teken Surat Terbuka Desak Netanyahu Hentikan Perang di Gaza

Internasional
5 bulan lalu

Gawat! Israel Ingin Kuasai 75% Wilayah Gaza dalam 2 Bulan

Internasional
5 bulan lalu

Tentara Israel Bekas Sandera Hamas Blak-blakan Ungkap Kengerian Serangan Zionis

Internasional
9 jam lalu

Bombardir Gaza hingga Tewaskan 91 Orang, Israel Kembali ke Gencatan Senjata

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal