Amunisi uranium terdeplesi digunakan karena kepadatannya yang tinggi sehingga memberikan mudah menembus lapisan baja.
Para kritikus mengatakan, penggunaan senjata ini bisa menimbulkan risiko kesehatan yang berbahaya bagi orang yang menelan atau menghirup debu uranium terdeplesi, di antaranya kanker dan cacat lahir.
Lebih lanjut Ryabkov mengatakan, pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di ke Belarusia berjalan sesuai jadwal.
“Beberapa tahap telah selesai dalam membuat infrastruktur yang sesuai. Pekerjaan ini masih terus berlangsung,” ujarnya.
Presiden Vladimir Putin pada awal pekan ini mengumumkan pengerahan senjata nuklir taktis ke negara tetangganya itu sebagai upaya pencegahan terhadap potensi ancaman negara-negara Barat.