WASHINGTON, iNews.id - Lebih dari 100 tahanan gerakan ekstremis ISIS melarikan diri di Suriah. Mereka kabur di tengah kekacauan sejak sejak invasi Turki ke Suriah.
"Kami akan mengatakan jumlahnya sekarang lebih dari 100. Kami tidak tahu di mana mereka berada," ujar Pejabat Departemen Luar Negeri AS untuk Suriah, James Jeffrey, kepada Komite Urusan Luar Negeri Dewan, seperti dilaporkan AFP, Rabu (23/10/2019).
Turki melancarkan operasi militer di Suriah setelah Presiden Donald Trump setuju menarik pasukan AS yang bersekutu dengan Pasukan Demokrat Suriah, kelompok yang dipimpin pasukan Kurdi, untuk perang melawan kelompok ISIS.
Jeffrey mengatakan, para pejuang Kurdi masih menjaga tahanan ISIS.
"Hampir semua penjara yang dijaga SDF masih diamankan. SDF masih memiliki orang di sana," kata Jeffrey.
"Kami memantau sebaik mungkin. Kami masih memiliki orang-orang di Suriah yang bekerja dengan SDF dan salah satu prioritas itu adalah penjara-penjara ini," katanya.