Penyelidikan terhadap kelompok-kelompok itu akan dilakukan oleh satuan tugas khusus yang baru.
"Sebuah tim khusus perdagangan narkotika internasional yang berpengalaman, terorisme, kejahatan terorganisasi, dan jaksa pencucian uang akan menyelidiki individu dan jaringan yang memberikan dukungan kepada Hizbullah," kata Sessions, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (16/10/2018).
"Dengan adanya gugus tugas baru ini, upaya kami akan lebih tepat sasaran dan lebih efektif dari sebelumnya,” ujar Sessions.
Lima organisasi itu, kata dia, dikenali oleh FBI, DEA, Kejahatan Terorganisir dan Satuan Tugas Pemberantasan Narkoba (OCDETF), sera divisi kriminal Kementerian Kehakiman AS.
Sebagian besar aktif di Lebanon, Hizbullah adalah kelompok dari negara asing dalam daftar hitam Jaksa Agung, yang fokus kepada kelompok yang memiliki hubungan dengan Amerika Latin.