TEHERAN, iNews.id - Presiden Donald Trump menegaskan Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran. Menanggapi hal itu, Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut AS tidak menghormati negaranya dan siap memulai kembali pengayaan uranium, kunci untuk membuat energi dan senjata nuklir.
"AS mengumumkan bahwa mereka tidak menghormati komitmennya. Saya telah memerintahkan Organisasi Energi Atom Iran untuk siap beraksi jika diperlukan. Jika perlu, kami dapat melanjutkan pengayaan ke tingkat tanpa batas," ujar Rouhani, seperti dilaporkan BBC, Rabu (9/5/2018).
Dia mengatakan akan menunggu beberapa pekan untuk berbicara dengan sekutu dan pihak yang turut menyepakati kesepakatan nuklir.
"Jika kami mencapai tujuan kesepakatan dalam kerja sama dengan anggota lain yang berada dalam kesepakatan, maka kesepakatan itu akan tetap ada," kata dia.
Kesepakatan yang diteken pada 2015 itu yakni Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), bertujuan membatasi kegiatan nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi yang dijatuhkan oleh PBB, AS, dan Uni Eropa.