WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat telah memesan rudal udara-ke-udara jarak menengah (AMRAAM) dalam jumlah besar kepada perusahaan pertahanan Raytheon Missiles & Defense. Nilai kontrak pembelian senjata itu mencapai 972 juta dolar AS (hampir Rp14,43 triliun).
“Raytheon Missiles & Defense diberikan kontrak 972 juta dolar AS untuk (memproduksi) sejumlah rudal AMRAAM yang telah ditingkatkan (kemampuannya),” ungkap Departemen Pertahanan AS (Pentagon) dalam siaran persnya pada Selasa (30/8/2022).
Kesepakatan antara Pentagon dan Raytheon itu menjadi kontrak AMRAAM pertama yang memproduksi rudal AIM-120D3 dan AIM-120C8 yang dikembangkan di bawah format Form, Fit, Function Refresh (F3R) dalam jumlah besar. Di bawah format tersebut, perangkat keras dan perangkat lunak rudal diklaim mengalami pembaruan ke taraf paling canggih.
“Kontrak ini menggarisbawahi pentingnya AMRAAM dalam persenjataan para pejuang,” kata Presiden Raytheon Missiles & Defense, Paul Ferraro.
Selain menyediakan rudal untuk Angkatan Udara AS dan Angkatan Laut AS, lewat kontrak tersebut Raytheon juga akan memasok rudal AMRAAM ke 19 negara, memperluas jalur produksinya untuk AS serta para mitra sekutu Amerika.