Banyak yang khawatir terkait akhir dari INF ini, yang menurut AS telah dilanggar oleh Rusia selama beberapa tahun terakhir. Banyak pihak khawatir berakhirnya INF akan mengarah pada perlombaan senjata nuklir yang baru dan berbahaya.
"Kami tidak akan membiarkan diri kami terlibat dalam perlombaan senjata yang memakan biaya mahal," kata Ryabkov.
Rusia, kata dia, akan mempertahankan moratorium sepihak pada sistem rudal semacam itu.
"Selama AS tidak menyebarkannya di mana pun di dunia," tandasnya.
INF melarang semua rudal berbasis darat, konvensional, dan nuklir, yang dapat melakukan perjalanan antara 500 hingga 5.500 kilometer (310 dan 3.400 mil).
Peluncuran rudal jenis itu dilarang dengan tujuan menghapuskan kelas senjata nuklir yang paling mengancam Eropa.
Rudal yang diuji pada Minggu merupakan versi lain dari Tomahawk yang bisa membawa hulu ledak nuklir. Tomahawk versi darat dihapus setelah INF disahkan pada 1987 antara Presiden Ronald Reagan dan Pemimpin Rusia Mikhail Gorbachev.
Ryabkov menambahkan, uji coba terbaru AS menunjukkan bahwa negara pimpinan Donald Trump itu telah mengembangkan rudal tersebut dalam waktu yang lama sebelum menarik diri dari INF. Uji coba itu dilakukan lebih dari dua pekan setelah AS mundur dari INF.