Sebelumnya juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengklaim ada intervensi langsung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhadap keputusan Australia tersebut.
"Hubungan antara negara ini dan Australia telah rusak, jadi sangat disambut baik bahwa setelah intervensi tepat waktu Perdana Menteri Netanyahu, tindakan-tindakan ini telah diambil oleh pemerintah Australia," kata Mencer.
Sebelumnya Netanyahu menyerang Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dengan menyebutnya sebagai politisi lemah, pengkhianat Israel, serta mengabaikan penganut Yahudi Australia, atas keputusannya untuk mengakui negara Palestina pada Sidang Umum PBB fulan depan.
Australia mengacuhkan nyanyian Israel itu dengan tetap konsiten akan mengumumkan pengakuan negara Palestina, bersama Prancis, Inggris, Kanada, Portugal, serta beberapa negara lain, di forum yang sama.