CANBERRA, iNews.id - Australia memasukkan organisasi neo-Nazi The Base dan Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris, Rabu (24/11/2021). The Base merupakan kelompok supremasi kulit putih yang didirikan pada 2018 sementara Hizbullah salah satu partai politik Lebanon yang juga didukung Iran.
Dengan pengklasifikasian sebagai teroris setiap orang di Australia yang bergabung dengan kedua organisasi tersebut berarti melanggar hukum dan bisa ditangkap. Bahkan mereka terancam hukuman maksimal 25 tahun penjara.
"Tidak ada tempat sama sekali di Australia bagi ekstremisme kekerasan. Tidak ada alasan, agama atau ideologi, yang membenarkan pembunuhan orang tidak bersalah," kata Menteri Dalam Negeri Australia Karen Andrews, dikutip dari Reuters.
Hizbullah diyakini tidak aktif di Australia, sementara The Base, menurut pihak berwenang, sedang aktif dan berusaha mengembangkan selnya di Negeri Kangguru.
Namun Andrews menolak menjelaskan berapa banyak anggota The Base di Australia. The Base didirikan di Amerika Serikat dan telah terdaftar sebagai organisasi teroris di Kanada dan Inggris.
Australia dalam siaga tinggi setelah serangkaian serangan tunggal sejak beberapa tahun terakhir. Pelaku pembantaian 51 jemaah Sholat Jumat di dua masjid Christchurch, Selandia Baru, Brenton Tarrant, juga seorang aktivis supremasi kulit putih asal Australia. Namun belum ada catatan dia anggota The Base.