Kapal selam kelas Virginia untuk Australia itu sebagian besar akan dirancang oleh Inggris dan akan dilengkapi dengan sistem persenjataan Amerika.
Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles mengatakan, perjanjian tersebut menunjukkan bahwa program kapal selam nuklir akan terpenuhi tepat waktu. Dia pun yakin, kontrak tersebut juga akan menciptakan kemampuan produksi baru bagi para mitra AUKUS (istilah yang mengacu pada aliansi militer Australia, Inggris, dan Amerika Serikat).
“Jalan Australia untuk memperoleh kemampuan kapal selam bertenaga nuklir di bawah bendera AUKUS sedang berlangsung, dan hasilnya adalah manufaktur paling maju di negara ini dan juga salah satu paling maju di dunia,” kata Marles kepada wartawan di Galangan Kapal Osborne di Adelaide, Jumat (22/3/2024).
Lewat kontrak tesebut, Australia bakal mengakuisisi setidaknya tiga kapal selam nuklir AS mulai awal 2030-an, berdasarkan perjanjian AUKUS.
“Australia, Inggris, dan Amerika Serikat tetap berkomitmen penuh terhadap upaya bersama ini,” demikian bunyi pernyataan trilateral bersama dari Marles, Shapps, dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Jumat.
“Langkah-langkah untuk mengembangkan kemampuan konstruksi dan pemeliharaan kapal selam Australia ini sangat penting bagi kemitraan AUKUS, memperluas kapasitas industri trilateral dan membangun ketahanan kolektif mitra AUKUS untuk memproduksi dan mempertahankan kapal selam bertenaga nuklir yang dipersenjatai secara konvensional selama beberapa dekade mendatang.”