MOSKOW, iNews.id - Vladimir Putin kembali merebut kursi presiden untuk keempat kalinya dalam pemilihan presiden Rusia, Minggu 18 Maret 2018. Begini awal mula pria karier politik bernama asli Vladimir Vladimirovich Putin tersebut.
Vladimir Putin lahir di St. Petersburg (yang kini dikenal sebagai Leningrad) pada 7 Oktober 1952. Putin sempat menempuh pendidikan formal dan lulus dari Universitas Negeri Leningrad.
Setelah lulus kuliah, Putin memulai karirnya di Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti atau Komite Keamanan Negara (KGB), yakni sebuah organisasi intelijen utama di Uni Soviet pada era 1954-1991. Saat itu, Putin menjabat sebagai perwira intelijen KGB pada 1975.
Setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, dia pensiun dari KGB dengan pangkat kolonel, dan kembali ke Leningrad sebagai pendukung Anatoly Sobchak (1937-2000), seorang politikus liberal. Saat Sobchak menang dalam pemilu Rusia pada 1991, Putin ditunjuk menjadi kepala hubungan eksternal.
Saat itu Putin menjabat sebagai Wali Kota Leningard.
Setelah kekalahan Sobchak pada 1996, Putin mengundurkan diri dari jabatannya dan pindah ke Moskow. Putin naik ke jajaran teratas pemerintah Rusia setelah bergabung dengan pemerintahan Presiden Boris Yeltsin pada 1998.
Pada 1998, dia diangkat sebagai wakil kepala manajemen di pemerintahan presiden Boris Yeltsin dan bertanggung jawab atas hubungan Kremlin dengan pemerintah daerah. Tak lama kemudian, dia ditunjuk sebagai kepala Keamanan Federal, sebuah cabang organisasi bekas KGB, sekaligus menjadi kepala Dewan Keamanan pemerintahan Yeltsin.
Pada Agustus 1999, Yeltsin memecat perdana menteri Sergey Stapashin bersama dengan kabinetnya, dan mempromosikan Putin sebagai gantinya. Putin menjadi perdana menteri pada 1999 sebelum mengambil alih posisi sebagai presiden menggantikan Yeltsin.
Pada Desember 1999, Yeltsin mengundurkan diri sebagai presiden. Yeltsin menunjuk Putin sebagai pengagantinya sampai pemilihan resmi diadakan pada awal 2000. Pada 26 Maret 2000, Putin secara resmi terpilih menjadi presiden Rusia. Pada 2004, diaterpilih kembali menjadi presiden.
Pada April 2005, dia melakukan kunjungan bersejarah ke Israel untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Ariel Sharon. Itu menjadi kunjungan pertamanya sebagai seorang pemimpin Kremlin.
Karena kontitusi Rusia yang tidak mengizinkan presiden menjabat lebih dari 2 periode secara berturut-turut, Putin terpaksa meninggalkan kursi kepresidenan pada 2008. Namun, dia meninggalkan kursi presiden di bawah kuasa anak didiknya, Dmitry Medvedev.
Meski tak jadi presiden, Putin kembali ditunjuk menjabat sebagai perdana menteri di pemerintahan Medvedev sampai 2012. Dia kembali mengambil alih kekuasaan dengan merebut kursi presiden untuk ketiga kalinya pada pilpres Rusia 2012.
Kini Putin kembali unggul dalam pilpres Rusia 2018. Dia menang telak dengan memperoleh 75,9 persen suara dan dipastikan memimpin Rusia hingga 2024 mendatang.