Pada 13 Juni lalu, Pemerintah Maroko menyatakan, Saadoun ditangkap saat mengenakan seragam militer negara Ukraina, yakni sebagai anggota unit Angkatan Laut Ukraina.
Dikatakan pula bahwa pemuda itu dipenjara oleh “entitas yang tidak diakui oleh PBB maupun Maroko”. Namun, tak ada lagi komentar lebih lanjut dari Rabat sejak saat itu.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) di Maroko telah mendesak pemerintah untuk campur tangan untuk menyelamatkan pemuda itu, dengan alasan kekhawatiran atas kesehatannya.
Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khususnya itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina.