Badai kali ini terjadi pada siklus puncak aktivitas matahari yang berlangsung setiap 11 tahun.
Sebenarnya ledakan dahsyat itu terjadi pada 8 Oktober, namun dampaknya baru dirasakan di Bumi pada 10 Oktober. Kecepatan lontaran partikel ledakan itu mencapai 2,4 juta km per jam, tak mencapai puncaknya.
Pusat Prakiraan Cuaca Antariksa mengklasifikasikan badai geomagnetik pada skala G1 hingga 5. G1 merupakan yang terkecil atau minor hingga G5 sebagai 'ekstrem'.
Untuk kejadian ini, pusat prakiraan mengklasifikasikan badai di level G4 atau 'parah'. Ledakan sebelumnya yang terjadi pada Mei 2024 dikategorikan Mei sebagai G5.
Badai ekstrem bisa menyebabkan pemadaman listrik dan kerusakan pada infrastruktur di Bumi. Satelit juga mungkin mengalami kesulitan dalam mempertahankan posisinya di orbit termasuk mengirim atau menerima informasi.