Baku Tembak Pasukan Azerbaijan dan Etnik Armenia Tewaskan 5 Orang, Begini Sikap Rusia

Umaya Khusniah
Sisa serangan rudal di kota Susha, Nagorno-Karabakh yang menciptakan lubang cukup besar serta rumah warga yang hancur. Konflik Armenia-Azerbaijan di wilayah itu menyebabkan ribuan orang tewas. (foto: Reuters)

Lembaga itu juga mengulangi tuduhan bahwa Armenia melanggar perjanjian dengan secara rutin mengangkut ranjau dan senjata ke Nagorno-Karabakh.

"Untuk mencegah situasi serupa, kontingen penjaga perdamaian Rusia harus segera memenuhi tugasnya," katanya.

Rusia dan Armenia secara resmi bersekutu melalui pakta pertahanan diri bersama. Tetapi Moskow juga berupaya menjaga hubungan baik dengan Azerbaijan.

Sebagai informasi, Moskow mengerahkan ribuan tentara penjaga perdamaian ke wilayah tersebut pada tahun 2020. Pengerahan itu untuk mengakhiri enam minggu pertempuran yang menewaskan ribuan orang dan membuat Azerbaijan memperoleh keuntungan teritorial yang signifikan.

Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi sebagian besar dihuni oleh etnis Armenia. Kedua negara telah berperang dua kali dan melakukan belasan bentrokan di perbatasan untuk menguasai wilayah tersebut selama 35 tahun terakhir.

Pada bulan Desember, orang Azerbaijan yang mengaku sebagai aktivis lingkungan memulai blokade Koridor Lachin. Padahal itu merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan Armenia ke Nagorno-Karabakh.

Armenia mengatakan blokade tersebut telah menyebabkan kekurangan makanan dan obat-obatan, dan para pengunjuk rasa adalah agitator yang didukung pemerintah. Sebaliknya, Baku membantah klaim tersebut dan mengatakan para pengunjuk rasa berkampanye menentang penambangan ilegal Armenia.

Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait
Internasional
11 jam lalu

Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?

Internasional
20 jam lalu

Rusia Ingin Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir di Bulan, untuk Apa?

Internasional
21 jam lalu

Wow, Rusia Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Internasional
3 hari lalu

Habiskan Rp11.317 Triliun, Bisnis Perang Jadi Mesin Uang di Tengah Krisis Global

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal