"Saya berharap pertemuan mendatang antara komandan tentara Kamboja dan Thailand akan membuahkan hasil positif untuk menjaga stabilitas dan komunikasi militer antara kedua negara, seperti yang telah kita lakukan di masa lalu," ujar Hun Manet dari Tokyo, Jepang.
Meski sedang berada di luar negeri, Hun Manet memastikan dirinya terus memantau situasi dan tetap memegang kendali penuh atas keputusan militer sebagai panglima tertinggi.
Dalam upaya meredakan ketegangan, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra telah berkomunikasi langsung dengan Hun Manet. Keduanya sepakat untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dan mendukung upaya diplomasi.
"Kita tidak ingin ini meningkat," ujar Paetongtarn.
Sengketa wilayah antara Thailand dan Kamboja, khususnya di sekitar candi kuno Preah Vihear, telah menjadi sumber ketegangan selama bertahun-tahun. Meskipun Mahkamah Internasional telah memutuskan kepemilikan wilayah tersebut pada 2013, interpretasi garis perbatasan di lapangan masih sering menimbulkan perbedaan dan konflik militer terbuka.
Hingga kini, masyarakat di wilayah perbatasan masih diliputi kecemasan, sementara dunia internasional berharap kedua negara dapat menahan diri dan menyelesaikan sengketa melalui jalur damai.