Dilansir dari Russia Today, Jumat (2/10/2020), otoritas pertahanan Armenia mengklaim telah menembak jatuh pesawat tanpa awak (drone) Azerbaijan di Provinsi Kotayk dan Provinsi Gegharkunik, yang berbatasan dengan wilayah Nagorno-Karabakh.
⚡️#Breaking#Armenia shoots down four UAVs over Erevan, the capital of Armenia, as the fighting in Nagorno #Karabakh spills over the borders of the disputed region.#NagornoKarabakh #Azerbaijan pic.twitter.com/IW2XUicAkD
— Igor Zhdanov (@IgorZhdanovRT) October 1, 2020
Dari empat drone tersebut, tiga diantaranya dihancurkan pada serangan pagi hari, serta satu lainnya ditembak jatuh saat terbang malam hari. Armenia melakukan intersepsi sebagai respons balasan atas serangan Azerbaijan.
"Tetap tenang, pertahanan udara Armenia tengah bekerja," demikian tulisan perwakilan Departemen Pertahanan Armenia, Artsrun Hovhannisyan di Facebook.
"Terkadang, rudah pertahanan udara tidak membuat suara gaduh, tetapi jangan panik, mereka bekerja efektif," lanjutnya.
Pemerintah Armenia pernah mengeluarkan peringatan keras akan meluncurkan rudal balistik Iskander buatan Rusia jika terbukti ada campur tangan Turki membantu militer Azerbaijan.
Dalam pidatonya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar pendudukan Armenia di Karabakh harus segera diakhir. Pernyataan Erdogan kemudian diartikan sebagai dukungan Ankara terhadap Azerbaijan.