Di bawah kesepakatan damai 2018, negara itu seharusnya melatih dan meluluskan 83.000 pasukan bersatu. Mereka bertanggung jawab atas keamanan selama masa transisi hingga 2023, ketika pemilihan akan diadakan.
Pelatihan dan kelulusan tentara tertunda hingga tenggat waktu terlewat. Prosesnya terhambat oleh kesulitan ekonomi di negara itu karena konflik lebih dari enam tahun yang pecah pada Desember 2013.
Sebelumnya, militer Turki juga menyumbangkan 22 unit kendaraan militer ke Somalia. Kendaraan tempur itu akan digunakan oleh Komando Gorgor elit Somalia dalam perang melawan kelompok teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda al-Shabaab.
Di antara 22 unit tersebut, delapan di antaranya kendaraaan Dilindungi Ambush Tahan Ranjau (MRAP). Sementara sisanya yakni 14 unit truk militer.