Pastor Holmer mengaku terinspirasi ide itu pekan lalu, setelah melihat Korea Selatan menguji drive-through untuk virus korona.
"Keuskupan membatalkan semua misa untuk menghentikan penyebaran infeksi. Tetapi keputusan tentang pengakuan dosa agak meningkat," katanya, kepada AFP, Sabtu (21/3/2020).
"Jadi saya bilang, saya hanya akan masuk ke tempat parkir, dan dengan begitu saya bisa menghindar dan orang-orang bisa menghindari transmisi (kontak virus korona). Lebih banyak udara terbuka, jadi seperti ada aliran udara, dan semua hal-hal bagus."
Holmer berhati-hati menjaga jarak aman dari rekan-rekannya dan meminta umat paroki untuk tinggal di kendaraan mereka.
Bersama pasangan atau keluarga, setiap orang ambil giliran duduk di kursi pengemudi. Bagi mereka yang menginginkan pengakuan dosa secara anonim, imam akan menutup matanya dengan bandana.