Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah Suriah sampai 1967. Selama Perang Enam Hari, pasukan Israel menduduki wilayah tersebut. Setelah Perang Yom Kippur, kedua pihak mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pemisahan pasukan. Pada 1974, pos pasukan penjaga perdamaian PBB didirikan di Dataran Tinggi Golan.
Israel secara aktif memperkuat pertahanannya di Dataran Tinggi Golan setelah runtuhnya Presiden Assad.
Meski Assad tumbang, Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi Al Jalali menegaskan dia dan 18 menteri lainnya memutuskan untuk tetap berada di Damaskus.
Al Jalali juga telah berkoordinasi dengan pemimpin kelompok oposisi untuk membentuk pemerintahan transisi.
Bukan hanya itu, pejabat Rusia, selalu sekutu dekat Assad, juga melakukan kontak dengan perwakilan oposisi.
Kelompok bersenjata oposisi menjamim keamanan pangkalan militer dan kantor diplomatik Rusia di Suriah.