ANKARA, iNews.id - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengulangi peringatan bahwa negaranya tak segan melanjutkan operasi ofensif militer di timur laut Suriah jika pejuang Kurdi tidak mengosongkan wilayah itu, sebelum berakhirnya gencatan senjata yang diperantarai oleh Amerika Serikat (AS).
Gencatan senjata itu akan berakhir pada Selasa malam (22/10/2019) waktu setempat.
"Jika mereka tidak mundur, operasi kami akan dimulai kembali," kata Cavusoglu, seperti dilaporkan Associated Press, Selasa (22/10/2019).
Dia menuduh pasukan Kurdi Suriah melakukan 30 pelanggaran dengan melepaskan tembakan dalam empat hari gencatan senjata, yang menewaskan seorang tentara Turki.
Cavusoglu menegaskan, Turki akan membalas serangan tersebut.
Namun dia menambahkan, pejuang Kurdi mematuhi kesepakatan yang didukung oleh AS dan menarik diri dari daerah-daerah yang dikuasai oleh Turki setelah serangan yang dilancarkan pada 9 Oktober.
Turki menuntut agar pasukan Kurdi menarik diri dari jalur perbatasan di utara Suriah sejauh 30 kilometer. Hal itu dilakukan Turki dengan tujuan memulangkan kembali jutaan pengungsi ke wilayah perbatasan itu.