“Kami bepergian bersama, tidak ada ruang, sebagian besar dari kami berdiri,” kata Esvin Miguel Chipel (19), korban selamat.
Jaksa negara bagian telah membuka penyelidikan kecelakaan ini, bahkan mengindikasikan adanya dugaan pembunuhan. Selain 55 orang tewas, puluhan lainnya mengalami luka.
Kantor jaksa agung Chiapas mengungkap, berdasarkan temuan awal, hampir semua korban tewas dan luka merupakan warga Guatemala. Selain itu ada tiga orang dari Republik Dominika, satu dari Honduras, satu Meksiko, dan satu Ekuador.
Kepala Garda Nasional Meksiko Luis Rodriguez mengatakan, pengemudi truk melarikan diri dari tempat kejadian. Para imigran juga memberi tahu pihak berwenang mereka telah memasuki Chiapas beberapa hari sebelum kecelakaan. Mereka berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain, selain untuk menuju perbatasan Amerika Serikat, juga menghindari pemeriksaan.