AMSTERDAM, iNews.id – Belanda akan terus memasok suku cadang jet tempur F-35 ke Israel, meskipun ada peringatan resmi tentang kemungkinan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional (humaniter) oleh militer zionis di Jalur Gaza. Hal itu diungkapkan oleh portal berita Belanda, NL Times, Kamis (23/11/2023) waktu setempat.
Laporan media itu mengutip surat dari Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda, Elisabeth Schreinemacher, dan Menteri Luar Negeri, Hanke Bruins Slot, kepada parlemen negara itu. Padahal, penasihat hukum kementerian telah memperingatkan, Israel dapat melanggar hukum perang, karena negara zionis tersebut telah menggunakan F-35 untuk membombardir Gaza.
Dalam suratnya kepada Parlemen Belanda, Schreinemacher dan Bruins Slot menyatakan, Amsterdam akan terus memasok suku cadang pesawat tempur generasi kelima itu ke Israel. Mereka berdalih, tidak ada bukti bahwa F-35 Israel terlibat dalam pelanggaran hukum kemanusiaan.
Para menteri juga mengatakan, transit suku cadang dari Amerika Serikat ke Israel diperlukan karena Tel Aviv juga terancam oleh Iran dan negara-negara lain.
“Menghentikan pasokan suku cadang F-35 ke Israel akan menyebabkan pembatasan terhadap kemampuan Israel untuk mengerahkan pesawat dalam konteks ancaman regional ini,” ungkap NL Times mengutip isi surat para menteri Belanda itu.
“Berdasarkan informasi terkini tentang penempatan F-35 di Israel, tidak dapat ditentukan bahwa F-35 terlibat dalam pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional,” bunyi surat itu lagi.
Parlemen Belanda dijadwalkan membahas perang di Jalur Gaza dan transit suku cadang jet F-35 untuk Israel dengan para menteri pada pekan ini. Beberapa pihak di negara Eropa itu menentang pengiriman suku cadang tersebut ke Tel Aviv.