BEIRUT, iNews.id - Krisis ekonomi Lebanon yang dimulai Agustus 2019 telah mengguncang pondasi negara tersebut. Krisis itu menyebabkan banyak sistem pemerintahan terganggu.
Belum selesai upaya untuk menyelamatkan diri dari krisis itu, kini Lebanon terancam terseret konflik antara Israel dan Palestina.
Melansir dari Associated Press, Senin (16/10/2023), krisis ini telah mengakibatkan penurunan kualitas hidup bagi warga negara Lebanon, termasuk kesulitan dalam memperoleh kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Protes-protes besar sempat digelar sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang semakin memburuk, sementara pemerintah gagal memberikan solusi yang memadai.
Belum selesai konflik itu, Lebanon terancam terseret ke dalam konflik. Penyebabnya, kelompok Hizbullah yang bermarkas di Beirut menembakkan rudal ke Israel.