YERUSALEM, iNews.id - Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menegaskan negaranya tidak ingin terlibat dengan konflik antara Israel dan Hamas. Hizbullah beberapa kali membuat geram Israel karena menembakkan rudal di perbatasan.
Mikati telah berbicara melalui telepon dengan pejabat-pejabat tinggi Amerika Serikat dan kepala negara serta diplomat-diplomat dari Inggris, Prancis, Turki, Qatar, Yordania, dan Italia.
"Lebanon berada dalam pusaran badai, dan seluruh wilayah berada dalam situasi sulit," kata Mikati seperti dikutip dari Associated Press, Senin (16/10/2023).
Pemerintah Lebanon tetap mengkritik aksi Israel, tetapi khawatir perang dapat lebih merusak ekonomi yang sudah terpuruk dan mengancam nyawa sekitar 6,5 juta penduduknya.
Makiti khawatir kelompok Hizbullah yang didukung oleh Iran mengabaikan pesan pemerintah Lebanon dan meningkatkan eskalasi serangan ke perbatasan Israel.