Benarkah Gempa Bumi di Indonesia dan Amerika Berhubungan?

Anton Suhartono
Bentang Cincin Api (Twitter UNISDR)

JAKARTA, iNews.id - Cuitan badan PBB yang menangani risiko bencana, UNISDR, di Twitter mengenai aktifnya Cincin Api Pasifik yang menjadi pemicu rangkaian gempa bumi di Indonesia dan Amerika Serikat serta gunung meletus di Filipina dan Jepang, beberapa waktu lalu, langsung mengundang reaksi.

Pada dasarnya, negara yang berdiri di atas cincin api memang rentan mengalami bencana gempa bumi dan gunung meletus. Namun tak ada kaitannya antara gempa dan gunung meletus di beberapa negara dalam beberapa hari terakhir.

Gempa bumi 6,4 SR mengguncang Lebak, Banten, dirasakan hingga Jakarta pada Selasa 23 Januari siang. Gempa itu merusak jalan dan bangunan serta membuat panik ribuan karyawan di Jakarta sehingga harus turun dari gedung-gedung tinggi.

Sore harinya, gempa 7,9 SR (setelah direvisi oleh USGS dari 8,2 SR) mengguncang Teluk Alaska, menyebabkan diaktifkannya peringatan tsunami di sepanjang pantai barat Amerika Serikat dan Kanada. Beberapa jam kemudian peringatan tsunami dicabut.

Keesokan harinya, Gunung Kasatsu Shirane di Prefektur Gunma, Jepang, meletus saat lokasi wisata di sana dipenuhi wisatawan. Letusan itu memicu salju longsor hingga menewaskan seorang tentara Pasukan Bela Diri Jepang. Selain itu, belasan orang lainnya luka terkena lontaran batu dan pecahan kaca gondola.

Lalu, aktivitas Gunung Mayon, Filipina, meningkat sehingga pemerintah setempat meningkatkan radius bahaya dari 8 menjadi 9 kilometer dari kawah. Gunung paling aktif di Filipina itu melontarkan lahar setinggi 500-600 meter selama sekitar 7 menit.

Namun kesemua bencana alam ini tak berkaitan sama sekali, meski posisi mereka masih di lintasan Cincin Api.

Cincin Api merupakan jalur lintasan gunung api dan lempeng tektonik di sepanjang Pasifik dengan panjang bentang sekitar 40.000 kilometer, yakni dari selatan di Amerika Latin hingga ke Selandia Baru. Sebanyak 90 persen gempa bumi di dunia terjadi di Cincin Api. Selain itu, 75 persen gunung api aktif di dunia atau sebanyak 452 berada di lintasan itu.

Ahli geologi dari Universitas Curtin Australia, Chris Elders, mengatakan aktivitas di lintasan cincin api masih di batas normal.

"Tidak ada yang luar biasa mengenai apa yang kita lihat saat ini. Ini terjadi begitu saja di waktu bersamaan di tempat berbeda. Tidak ada kaitannya di antara mereka," kata Elders, dikutip dari BBC, Kamis (25/1/2018).

Dia menjelaskan, aktivitas vulkanik dan tektonik merupakan hal biasa dan sudah terjadi sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. "Jadi, jika Anda hanya melihat pada satu titik yang kecil dalam periode yang sama, ini sesuatu yang istimewa bahwa segala sesuatunya terjadi sekaligus. Tapi jika Anda berdiri dan melihat dalam banyak aspek, Anda akan melihat bawa kejadian ini sebenarnya terjadi terus menerus," ujarnya, menjelaskan.

Soal misteri letusan Gunung Kasatsu Shirane yang terjadi tiba-tiba setelah 3.000 tahun tidur, kata Elders, hal ini juga tak bisa dikaitkan dengan aktivitas Cincin Api.

"Bagi kita, 3.000 tahun mungkin waktu yang lama. Tapi jika melihat sejarah letusan gunung lebih ke belakang lagi, puluhan ribu tahun, Anda mungkin akan mendapati bahwa periode waktu itu merupakan hal biasa," kata dia.

"Hal yang bisa Anda katakan dengan yakin adalah selalu ada aktivitas gempa bumi dan letusan gunung berkelanjutan di sepanjang bagian Cincin Api," ujarnya.

Hal senada disampaikan ahli vulkanologi dari Selandia Baru, Janine Krippner. Menurut dia, gejala alam ini tidak bisa begitu saja dikaitkan dengan aktivitas Cincin Api. Bahkan, kata dia, jika dilihat secara keseluruhan, berdasarkan pemantauan satelit, tidak ada peningkatan aktivitas gunung api di jalur Cincin Api.

Letusan gunung di Filipina dan Jepang hanya bagian kecil dari luas dan panjangnya jalur Cincin Api.

"Kami sekarang punya satelit untuk mendeteksi letusan, tapi internet sekarang membicarakan mengenai banyaknya letusan," kata dia.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
19 jam lalu

Gempa Hari Ini Magnitudo 4,8 Guncang Alor NTT

Nasional
2 hari lalu

Gempa Hari Ini Magnitudo 5,0 Guncang Lewa Sumba Timur

Nasional
2 hari lalu

Gempa Tanimbar Maluku Magnitudo 5,2 Tak Berpotensi Tsunami, Ini Analisis BMKG

Nasional
2 hari lalu

Gempa Hari Ini M5,2 Guncang Tanimbar Maluku

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal