Sementara itu laptop tampak dihidupkan saat lelang online berlangsung, namun tidak berbahaya karena tidak terhubung ke jaringan internet.
Pembelinya harus meneken perjanjian tidak menggunakannya untuk kepentingan kejahatan, melainkan sekadar penelitian.
"Harap diingat bahwa ini adalah sampel malware hidup dan berbahaya," bunyi pernyataan penyelanggara lelang, dikutip dari AFP, Rabu (29/5/2019).
Tak diungkap identitas pembeli lapotop 'The Persistence of Chaos'.