Dia menambahkan, pihaknya mendistribusikan barang-barang tersebut tidak hanya di Penjara Pusat Baidoa tetapi juga rutan lain di Somalia.
ICRC telah membantu para tahanan sejak tahun 1870 dan secara tradisional fokus pada tahanan yang terkait dengan konflik bersenjata dan situasi kekerasan lainnya. Saat ini, organisasi tersebut mengunjungi para tahanan di lebih dari 90 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Di Somalia, mereka mulai mengunjungi fasilitas penahanan pada tahun 1977 selama perang Ogaden. Pada tahun 2022, organisasi tersebut mengunjungi hampir 4.000 tahanan di 10 rutan di seluruh negeri untuk menilai kondisi hidup dan perawatan.
ICRC bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan keluarga tahanan diberi tahu tentang keberadaan orang yang mereka cintai dan dapat menghubungi serta mengunjungi mereka. Tahun lalu, mereka mengirimkan 159 pesan berita keluarga ke keluarga tahanan melalui telepon. Pada saat yang sama, empat rutan menerima peralatan medis dan obat-obatan. Dua tahanan yang menderita gizi buruk juga mendapat perawatan.
Bulan suci Ramadhan tahun ini di Somalia bertepatan dengan kondisi kekeringan terburuk. Dengan musim hujan yang gagal untuk keenam kalinya berturut-turut, harga makanan dan bahan bakar melonjak. Itu membuat makan tiga kali sehari menjadi kemewahan yang tak terjangkau bagi jutaan orang Somalia. Dalam keadaan seperti ini, situasi gizi di penjara menjadi sangat memprihatinkan.