GAZA, iNews.id – Beberapa anak di Jalur Gaza menjalani amputasi tanpa pembiusan atau anestesi karena kekurangan dana. Sementara anak-anak yang lainnya di wilayah kantong Palestina itu berada di ambang kelaparan, menurut perwakilan organisasi kemanusiaan Save the Children, Minggu (10/12/2023).
Kemarin, Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan rapat khusus atas permintaan 17 negara anggota untuk membahas situasi kemanusiaan di Jalur Gaza. Kemudian, seluruh 34 negara anggota Dewan Eksekutif WHO, termasuk Amerika Serikat, menyetujui resolusi mengenai Gaza.
Resolusi itu menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke daerah tersebut. Selain itu, mereka juga meminta evakuasi terhadap orang-orang yang terluka di Gaza.
Pada saat yang sama, perwakilan dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan, mereka masih beroperasi di Gaza. Akan tetapi, badan PBB itu kini berada di ambang kehancuran, karena lebih dari 134 staf UNRWA telah terbunuh akibat serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Jalur Gaza. Operasi Banjir al-Aqsa itu menewasakan 1.200 orang di pihak zionis, dan Hamas pun menawan 240 warga Israel. Operasi tersebut digelar Hamas sebagai pembalasan atas kekerasan militer zionis di Gaza dan Tepi Barat yang menewaskan banyak warga Palestina.