NEW YORK, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengajak para pemimpin dunia untuk terus mendukung Ukraina dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Selasa (19/9/2023) waktu New York. Bukan hanya itu, Biden juga akan meminta Partai Republik di Kongres untuk ikut mendukung kebijakan pemerintahannya mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Biden berada di New York selama 3 hari untuk mengikuti sidang tahuanan PBB serta bertemu beberapa pemimpin lima negara Asia Tengah serta pemimpin Israel dan Brasil.
"Rusia percaya bahwa dunia akan lelah dan membiarkannya melakukan tindakan brutal terhadap Ukraina tanpa (mendapat) konsekuensi apa pun. Jika kita membiarkan Ukraina terpecah, apakah kemerdekaan negara mana pun akan aman?” kata Biden, dalam petikan pidato yang dirilis Gedung Putih, seperti dilaporkan Reuters.
Sementara itu seorang pejabat AS menambahkan, dalam pidato itu, Biden juga akan berargumentasi bahwa invasi dan pendudukan Rusia atas Ukraina merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB. Prinsip utama dari Piagam PBB adalah penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial.
“Dia akan memberikan pembelaan penuh soal mengapa memberikan dukungan terhadap Ukraina sangat penting, tidak hanya bagi keamanan nasional kita, tapi juga menjaga Piagam PBB serta gagasan kedaulatan dan integritas wilayah,” kata pejabat itu.
Pejabat pemerintah lainnya mengatakan, Biden juga akan fokus pada mobilisasi sumber daya untuk infrastruktur, membahas pembangunan berkelanjutan, serta memerangi perubahan iklim, dalam pidatonya.
Biden mendapat kritik dari beberapa politisi Partai Republik yang menginginkan AS lebih selektif dalam mengeluarkan uang membantu perang Ukraina. Ketua DPR AS Kevin McCarthy yang juga tokoh Partai Republik mempertanyakan apakah AS harus terus mengirim persenjataan bernilai miliaran dolar ke Ukraina.