Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan, komite belum bisa menyimpulkan apakah sistem tersebut rusak atau tidak.
"Saat ini memang yang kita ketahui autothrottle yang kiri bergerak mundur. Apakah ini yang rusak, kami belum tahu karena dua-duanya menunjukkan sikap berbeda. Dua-duanya mengalami anomali, yang kiri mundur terlalu jauh yang kanan tidak bergerak seperti macet," katanya.
Autothrottle merupakan sistem untuk mengatur kecepatan pesawat secara otomatis, mirip dengan cruise control pada mobil.
Berdasarkan kronologi saat kecelakaan, pesawat SJ182 pada pukul 14.39.48 WIB mulai berbelok kiri saat melewati ketinggian 10.600 kaki. Saat itu, tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur, sementara yang kanan tetap.
Petugas air traffic control (ATC) memberikan instruksi agar pesawat naik ke ketinggian 13.000 kaki. Pilot pun menjawab instruksi tersebut pada pukul 14.39.59.
"Itu komunikasi terakhir dengan SJ182," Nurcahyo.