Sejak melakukan agresi militer ke Ukraina pada 24 Februari, Rusia mempercepat kampanyenya untuk meredam suara-suara oposisi di dalam negeri. Para jurnalis dan individu lainnya diancam dengan hukuman hingga 15 tahun penjara jika menyebarkan informasi yang dinilai Moskow sebagai “berita palsu” tentang kampanye militernya.
Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khususnya adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina.
Menurut Putin, operasi militer itu untuk melindungi rakyat Donbas. “Mereka (rakyat Donbas) telah mengalami pelecehan, genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun,” kata Putin.