Dia menjelaskan, penyelidikan terhadap kedua orang tersebut sudah dilakukan jauh sebelum serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober. Penyelidikan itu juga tidak ada kaitannya dengan konflik di Timur Tengah yang sedang berlangsung.
“Kami menghargai kerja sama internasional yang patut, namun menolak otoritas asing mana pun yang dianggap mengarahkan badan kepolisian Brasil, atau memanfaatkan penyelidikan kami untuk propaganda atau kepentingan politiknya,” kata Dino.
Belum ada komentar dari Hizbullah terkait penangkapan tersebut.
Saat ini sekitar 30 warga Brasil masih terjebak di Jalur Gaza. Perseturuan ini bisa saja membuat hubungan pemerintah kedua negara menjadi dingin yang berdampak upaya pembebasan warga Brasil.
Negara-negara Amerika Latin mengambil sikap lebih keras terhadap Israel terkait serangan brutal di Gaza. Bulan lalu, Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, sementara Kolombia dan Cile menarik duta besarnya.