BRASILIA, iNews.id – Lebih dari 400 pengunjuk rasa yang terlibat dalam kerusuhan di ibu kota Brasil, Brasilia, Minggu (8/1/2023) ditahan oleh aparat penegak hukum setempat. Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Distrik Federal Brasilia, Ibaneis Rocha.
“Lebih dari 400 orang telah ditahan dan akan menuai akibat dari kejahatan yang dilakukan. Kami terus berusaha untuk menemukan semua orang yang terlibat dalam aksi teroris di Distrik Federal sore ini. Kami sedang bekerja untuk memulihkan ketertiban,” ungkap Rocha kata di Twitter pada Minggu waktu setempat.
Massa pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menduduki gedung parlemen negara itu di Ibu Kota Brasilia. Polisi pun membubarkan mereka dengan granat gas dan granat bising, menurut laporan media lokal pada Minggu (8/1/2023).
Portal berita Brasil, G1 melaporkan, para pendukung radikal Bolsonaro merebut Kongres Nasional Brasil setelah bentrok dengan polisi militer. Semua peserta aksi antidemokrasi itu dipersenjatai dengan tongkat dan batu.
Reuters melansir, pendukung mantan presiden sayap kanan itu tidak hanya merebut Kongres, melainkan juga menyerbu Istana Kepresidenan, dan Mahkamah Agung Brasil. Peristiwa tersebut seakan-akan mengulangi kekeacauan yang terjadi di ibu kota AS dua tahun lalu, ketika para penggemar mantan Presiden Donald Trump menyerbut gedung DPR (US Capitol) di Washington DC.
Polisi pun membubarkan mereka dengan granat gas dan granat bising. Aparat keamanan mendapatkan kembali kendali atas gedung Kongres Nasional, Mahkamah Agung, dan Istana Planalto (Istana Kepresidenan Brasil) pada Minggu sekitar pukul 16.00. waktu setempat (Senin 9/11/2023 pukul 02.00 WIB), menurut surat kabar Folha de S.Paulo.