RIYADH, iNews.id - Musim dingin ekstrem kembali melanda Arab Saudi. Bukan hanya hujan salju dan suhu di bawah nol derajat Celsius, sejumlah wilayah negara itu diperkirakan juga akan diterjang badai petir, hujan es, banjir, dan angin kencang.
Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi menyebutkan, hujan salju turun pada Kamis lalu di wilayah utara seperti Qassim, dataran tinggi Tabuk, serta Hail. Fenomena ini dipicu sistem cuaca intens yang terus memengaruhi sebagian besar wilayah negara tersebut.
Salju dan es dilaporkan tidak hanya menutupi kawasan pegunungan, tapi juga gurun pasir luas. Beberapa area gurun yang biasanya gersang bahkan berubah menjadi hijau akibat kombinasi hujan dan suhu dingin ekstrem.
Di wilayah Tabuk, salju telah turun di Jabal Al Lawz. Pegunungan tersebut kini diselimuti lapisan salju tebal, menandai salah satu puncak musim dingin paling ekstrem tahun ini.
Namun ancaman cuaca tidak berhenti pada salju. Para ahli meteorologi memperingatkan, suhu di dataran tinggi diprediksi turun di bawah 0 derajat Celsius, memicu hujan salju yang disertai badai petir, hujan es, serta angin kencang di sejumlah wilayah.
Juru Bicara NCM Hussein Al Qahtani menegaskan, pihaknya terus memantau perkembangan atmosfer secara intensif. Dia juga membantah informasi yang beredar terkait ancaman banjir besar di Riyadh, seraya mengimbau masyarakat hanya mengandalkan sumber resmi untuk memperoleh informasi cuaca, mengingat kondisi atmosfer yang masih tidak stabil di berbagai wilayah Arab Saudi.
Sementara itu peringatan cuaca buruk pun telah dikeluarkan selama beberapa hari terakhir. Wilayah Qassim bahkan dikategorikan dengan warna merah karena berpotensi mengalami curah hujan lebat yang berisiko menyebabkan banjir.