TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu benar-benar tak peduli dengan nasib sandera Israel di Jalur Gaza. Alih-alih membebaskan mereka, Netanyahu justru akan memperluas operasi militernya di Gaza.
Penegasan itu disampaikan Netanyahu setelah perundingan gencatan senjata dengan Hamas di Doha, Qatar, kembali buntu.
Portal berita Amerika Serikat Axios, mengutip keterangan seorang sumber pejabat Israel, melaporkan Netanyahu bersumpah membebaskan para sandera menggunakan kekuatan militer. Padahal Israel telah melakukan operasi darat ke Gaza sejak 27 Oktober 2023, namun gagal membebaskan mereka.
Satu-satunya cara yang berhasil untuk membebaskan sandera melalui kesepakatan gencatan senjata seperti terjadi pada November 2023 serta Januari-Februari 2025.
Sebelun itu Netanyahu mendesak Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk memberikan bantuan makanan kepada para sandera Israel.
Dia telah berbicara dengan kepala ICRC regional Julien Lerisson untuk menyediakan obat-obatan dan makanan yang diperlukan bagi para sandera di Gaza.
"Hari ini, saya berbicara dengan kepala delegasi Komite Internasional Palang Merah di kawasan, Julien Lerisson, dan memintanya untuk segera turun tangan menyediakan makanan dan perawatan medis bagi para sandera," kata Netanyahu.