Sebanyak 33.000 pemesanan yang dibatalkan adalah penerbangan domestik dan sisanya, 34.000, untuk penerbangan internasional. Para pemesan tiket membatalkan penerbangan mereka menggunakan Jeju karena kekhawatiran akan keselamatan. Terlebih lagi, sehari setelah kecelakaan, pesawat Boeing 738-800 Jeju lainnya mengalami kerusakan pada roda pendaratan sehingga harus putar balik ke bandara Seoul.
Kepolisian Jeolla Selatan mencegah CEO Jeju Air, Kim E Bae bepergian ke luar negeri. Setelah itu polisi menggeledah kantor pusat Jeju Air di Seoul untuk mencari barang bukti terkait perawatan dan pemeriksaan pesawat.
“Penggeledahan dan penyitaan berakhir tadi malam, dan sejauh ini belum ada permintaan untuk menghadirkan CEO,” kata Song, seraya menegaskan maskapai akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan dan membantu petugas dalam menentukan penyebab pasti kecelakaan pesawat paling mematikan di Korsel tersebut.