Dia lalu bergabung dengan Front Bersenjata Anti-Jepang Asia Timur, salah satu dari beberapa kelompok militan yang aktif di masa itu. Kelompok sayap kiri lainnya adalah Tentara Merah Jepang. Para anggota Front Bersenjata dibagi menjadi tiga sel, yakni Serigala, Taring Bumi, dan Scorpion.
Front Bersenjata melakukan pengeboman terhadap perusahaan-perusahaan Jepang, termasuk Mitsubishi Heavy Industries yang menewaskan delapan orang.
Pada April 1975, dia diduga membantu serangan bom yang meledakkan sebagian bangunan di distrik elite Ginza. Tidak ada korban tewas dalam kejadian itu. Sejak itu Kirishawa menghilang.
Stasiun televisi Asahi melaporkan dia melakukan penyamaran untuk bertahan hidup, bekerja di kontraktor bangunan di Kota Fujisawa, Kanagawa, dengan nama samaran Hiroshi Uchida.
Selama bekerja dia dibayar tunai, tidak melalui bank. Selain itu dia tak terdata di asuransi kesehatan serta tak memiliki SIM.