PARIS, iNews.id - Presiden Emmanuel Macron masih berharap koalisi Ensemble yang berhaluan tengah (sentris) dapat mengamankan setidaknya 150 kursi di Majelis Nasional (DPR) Prancis pada putaran kedua pemilu Minggu (7/7/2024) nanti. Hal itu diungkapkan oleh media Prancis, dengan mengutip beberapa sumber pada awal pekan ini.
Ensemble berada di urutan ketiga dalam putaran pertama pemilu cepat pada Minggu (30/6/2024) kemarin, dengan perolehan 20,04 persen suara. Sementara partai sayap kanan radikal National Rally dan para sekutunya berhasil meraih 33,15 persen suara atau 270 kursi Majelis Nasional. Adapun Front Populer Baru yang berhaluan kiri memperoleh 27,99 persen suara. Sebuah partai atau koalisi membutuhkan sedikitnya 289 kursi dari total 577 kursi Majelis Nasional untuk mendapatkan mayoritas absolut di parlemen.
Menurut para sumber kepada radio RMC, kubu Macron menghabiskan sepanjang malam pascapemilu untuk meneliti hasil tersebut. Kelompok sentris itu dilaporkan sedang menyusun strategi yang dapat membantu mereka mengatasi keunggulan kelompok sayap kanan dan mencegah pemimpin National Rally, Jordan Bardella, menjadi perdana menteri.
Sementara Perdana Menteri petahana Prancis, Gabriel Attal mengatakan, Ensemble berencana menarik hingga 60 kandidatnya dari putaran kedua pemilu. Dengan begitu, kandidat-kandidat lain yang memiliki pemikiran selaras dengan Ensemble jadi punya peluang untuk mengalahkan rival-rival mereka dari Rally National.
National Rally didirikan oleh Jean-Marie Le Pen 51 tahun silam. Partai tersebut dikenal karena ideologinya yang anti-Islam dan anti-imigran. Pada akhir Maret, putri Le Pen, Marine Le Pen, mengutarakan niatnya untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden Prancis pada 2027. Sebelumnya, perempuan itu sudah tiga kali mencalonkan diri sebagai presiden dan selalu gagal.