“Tidak ada proses, tidak ada aturan. Anda hanya perlu berlari terlebih dulu (berebut) untuk bisa mendapatkan makanan,” ujarnya.
Seorang saksi, Rasha Al Nahal, mengatakan kepada Associated Press (AP), ada tembakan dari segala arah. Dia melihat belasan orang tewas dan beberapa lainnya luka tergeletak di jalan.
Setelah dia tiba di pusat distribusi, ternyata tidak ada bantuan yang diberikan. Saat itu pula pasukan Israel kembali menembaki warga.
Seorang saksi dari Khan Younis, Neima Al Aaraj, menggambarkan penembakan di pusat bantuan sebagai serangan tanpa pandang bulu.
“Saya tidak akan kembali. Apa pun yang terjadi, kami akan mati,” katanya.