Sebagai informasi, Rusia dan China menandatangani kemitraan 'tanpa batas' pada Februari tahun lalu, tak lama sebelum pasukan Rusia menginvasi Ukraina. Hubungan ekonomi mereka berkembang pesat karena hubungan Rusia dengan Barat telah menyusut.
China telah menahan diri untuk tidak mengutuk operasi Rusia di Ukraina. Tetapi mereka berhati-hati untuk tidak memberikan dukungan material langsung yang dapat memicu sanksi Barat seperti yang dikenakan pada Moskow.
"Saya pikir itu adalah kesalahan untuk meremehkan komitmen bersama untuk kemitraan itu, tapi itu bukan persahabatan yang sepenuhnya tanpa batas," kata Burns.
Invasi Rusia telah memicu kekhawatiran di Barat bahwa China kemungkinan melakukan langkah serupa di Taiwan. China dianggap sebagai 'tantangan geopolitik terbesar' yang saat ini dihadapi oleh AS.