BEIJING, iNews.id – China mengutuk keras pembunuhan Kepala Biro Politik (Politbiro) Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran, hari ini. Beijing pun menilai peristiwa itu bisa membuat situasi Timur Tengah makin membara.
“Kami semakin memperhatikan insiden tersebut, menentang keras dan mengutuk pembunuhan (Haniyeh) tersebut, dan sangat khawatir bahwa insiden ini dapat menyebabkan ketidakstabilan yang lebih besar dalam situasi di kawasan tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, pada Rabu (31/7/2024).
China sendiri tercatat memainkan peran positif dalam perdamaian di Timur Tengah. Tahun lalu, Beijing menengahi pemulihan hubungan antara Arab Saudi dan Iran. Belum lama ini, China juga membantu mempersatukan kembali faksi-faksi Palestina yang tercerai-berai, termasuk Hamas dan Fatah sebagai dua entitas politik utama di negeri itu.
Haniyeh dilaporkan meninggal dunia di Iran pada hari ini. Hamas menyebut kematian Haniyeh disebabkan “serangan berbahaya” oleh zionis Israel di kediamannya di Teheran.
Menurut laporan Sky News, Haniyeh berada di Teheran hari ini untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. Sementara itu, Garda Revolusi Iran (IRGC) melaporkan bahwa Haniyeh dan salah satu pengawalnya dibunuh di kota tersebut.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, berjanji akan membalas kematian Haniyeh.