BEIJING, iNews.id - Otoritas China melarang seorang warga Amerika Serikat yang bekerja di Departemen Perdagangan AS meninggalkan negara tersebut. Pasalnya pria keturunan China itu tak mengisi tempat bekerja di aplikasi pengajuan visa.
Surat kabar The Washington Post, mengutip sumber pejabat AS, Senin (21/7/2025), melaporkan pria itu dilarang meninggalkan China sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Para ahli dan mantan pejabat AS juga mengatakan sebenarnya ada puluhan AS, sebagian besar keturunan Tionghoa, juga dilarang meninggalkan China karena berbagai alasan.
Langkah ini diambil di tengah meningkatnya perang dagang antara kedua negara.
Presiden AS Donald Trump memperketat kebijakan perdagangan terahadap China sejak menjabat, baik di periode pertama maupun kedua.
Dia memberlakukan tarif masuk untuk produk China, serta Kanada dan Meksiko, lebih dulu dibandingkan negara-negara lain pada Februari, meski sempat ditunda.
Perang tarif pun terjadi antara kedua negara dengan saling menaikkan besarannya. Pada puncaknya, Trump mengenakan tarif 145 persen untuk produk China. Sebaliknya China mengenakan tarif 125 persen untuk produk AS. Kedua pihak akhirnya sepakat gencatan senjata hingga menurunkan tarif masing-masing secara signifikan.
Setelah itu Trump mengumumkan tarif masuk khusus untuk baja, aluminium, dan mobil.