BEIJING, iNews.id - China menuduh Amerika Serikat (AS) menyebarkan kepanikan dan ketakutan terkait virus korona. Hal itu sebagai tanggapan atas beberapa kebijakan AS dalam merespons virus tersebut, termasuk memberlakukan larangan pada pelancong China.
"Amerika belum memberikan bantuan substansial dan hanya menciptakan kepanikan," kata juru bicara kementerian luar negeri, Hua Chunying, dalam jumpa pers, seperti dilaporkan AFP, Senin (3/2/2020).
Sebelumnya diberitakan, negara-negara G7 yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat akan membahas tanggapan bersama terkait virus korona.
Semua negara tersebut sudah mengonfirmasi ada kasus virus yang dikonfirmasi.
AS, Australia, Selandia Baru, dan Israel melarang warga negara asing untuk berkunjung jika mereka berada di China baru-baru ini, dan mereka juga memperingatkan warga mereka sendiri agar tidak bepergian ke China.
Mongolia, Rusiam dan Nepal juga memutuskan menutup perbatasan mereka dengan China.
Jumlah negara yang melaporkan warganya positif terinfeksi meningkat menjadi 24; setelah Inggris, Rusia, dan Swedia mengonfirmasi kasus pertama virus korona akhir pekan ini.