NEW YORK, iNews.id – China menilai rancangan resolusi yang disusun AS mengenai Gaza di Dewan Keamanan PBB tidak dapat diterima. Pasalnya, draf tersebut memuat prasyarat gencatan senjata yang secara efektif memungkinkan berlanjutnya pembantaian di wilayah kantong Palestina itu.
“Sebaliknya, rancangan AS menetapkan prasyarat untuk gencatan senjata, yang tidak berbeda dengan memberikan lampu hijau untuk melanjutkan pembunuhan, yang tidak dapat diterima,” kata Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, Jumat (22/3/2024).
Diplomat China itu menuturkan, rancangan resolusi AS tersebut sangat tidak berimbang. Draf yang diusulkan Amerika itu juga tidak secara jelas menyatakan penolakan terhadap rencana Israel melakukan operasi militer di Rafah, benteng terakhir bagi 1,5 juta jiwa warga Palestina yang berlindung dari serangan zionis.
Sebelumnya pada Jumat ini, Dewan Keamanan PBB melakukan pemungutan suara terhadap rancangan resolusi dari Amerika Serikat mengenai Gaza. Rancangan resolusi itu diveto oleh Rusia dan China, serta mendapat penolakan dari Aljazair. Ketiga negara itu menyatakan, mereka menganggap seruan gencatan senjata dalam resolusi tersebut tidak efisien.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia mengatakan, Rusia tidak akan menoleransi seruan gencatan senjata yang tidak menghasilkan apa-apa dalam konflik di Gaza. Nebenzia menyebut seruan gencatan senjata dalam resolusi AS itu sebagai tipu muslihat semata.