NEW YORK, iNews.id – Rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang baru dari AS tidak berisi seruan untuk gencatan senjata di Gaza. Rusia pun menilai draf resolusi tersebut sebagai gambaran tipu muslihat gaya Amerika.
“Saya ingin mengklarifikasi: ini adalah tipu muslihat standar Amerika. Pertama, rancangan tersebut masih sama, dengan semua distorsi di masa lalu dan ‘kecaman’ sepihak (terhadap Hamas) yang tidak dapat diterima, di antara banyak hal (lagi di dalamnya),” ungkap kwakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, di Telegram pada Kamis (21/3/2024).
“Kedua, rancangan (resolusi) tersebut, baik yang dulu maupun yang sekarang, tidak memuat seruan apa pun untuk gencatan senjata. (Isinya) hanya ungkapan filosofis tentang pentingnya gencatan senjata yang muncul, dan bahkan sehubungan dengan pembebasan para tawanan,” tulis Polyanskiy.
Dia mengatakan, rancangan resolusi AS tersebut justru sebenarnya memberikan lampu hijau bagi operasi militer Israel di Rafah.
Rancangan resolusi AS yang baru antara lain berisi penekanan akan pentingnya gencatan senjata yang segera dan berkelanjutan untuk melindungi warga sipil di semua sisi. Selain itu, usulan tersebut juga mendorong pengiriman bantuan kemanusiaan yang penting dan meringankan penderitaan kemanusiaan di Gaza.
Untuk mencapai tujuan tersebut, AS dalam rancangan resolusi itu dengan tegas mendukung upaya diplomasi internasional yang sedang berlangsung. Tujuan Washington adalah untuk menjamin gencatan senjata, sehubungan dengan pembebasan semua tawanan Israel yang tersisa di Gaza.
Sejak dimulainya konflik Israel-Hamas pada Oktober lalu, Amerika Serikat telah memblokir beberapa resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.