Jumat lalu, Presiden Xi Jinping mengatakan kepada Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev bahwa China dengan tegas menentang setiap kekuatan asing yang mengganggu stabilitas Kazakhstan.
Gedung-gedung pemerintah di beberapa kota di Kazakhstan sempat direbut atau dibakar pekan lalu dalam aksi protes. Awalnya aksi berjalan damai yang bermaksud menentang kenaikan harga bahan bakar, namun berubah menjadi kerusuhan.
Pasukan diperintahkan untuk menembak untuk membunuh untuk demonstran demi memadamkan pemberontakan di seluruh negeri.
Pihak berwenang menyalahkan kekerasan itu pada 'ekstremis', termasuk militan Islam yang dilatih di luar negeri. Pihak berwenang juga meminta blok militer pimpinan Rusia untuk mengirim pasukan.
Pemerintah menyatakan, pasukan Rusia telah dikerahkan untuk menjaga situs-situs strategis. Hal ini pun memicu pertanyaan dari Amerika Serikat.